IMPLEMENTASI ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DALAM PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SMP
IMPLEMENTASI
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DALAM PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SMP
Destika Setya Pratiwi
FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta
Email : deztica@gmail.com
ABSTRAK
This
report aims to instill character education students through the implementation of
Natural Sciences (IPA), through learning materials science. Science education is a conscious effort in
order to express the symptoms found in
nature by applying
the scientific method and to shape the
personality or behavior of
students. With science education is
indirectly making the learners
(students) as well as to obtain exemplary
how the characters
behave so as to form
the learners. Thus, IPA can assist in the implementation of
character education junior high school students.
Keywords: implementation, character education
Laporan ini
bertujuan untuk menanamkan pendidikan karakter siswa melalui implementasi Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), dan melalui materi-materi pembelajaran IPA. Pendidikan
IPA merupakan suatu usaha yang dilakukan
secara sadar guna untuk mengungkapkan gejala-gejala yang terdapat di alam
dengan menerapkan metode ilmiah serta untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa. Dengan pendidikan
IPA secara tidak langsung membuat para peserta didik (siswa) sekaligus dapat
memperoleh keteladanan bagaimana dalam bersikap sehingga dapat membentuk
karakter peserta didik. Sehingga Implementasi IPA dapat membantu dalam
pendidikan karakter siswa SMP.
Kata kunci :
implementasi, pendidikan karakter
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Eksistensi
seseorang sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Hanya seseorang yang
memiliki karakter kuat yang mampu menjadikan dirinya sebagai seorang yang
bermartabat dan disegani oleh orang lain. pendidikan karakter sebenranya bukan
hal yang baru. Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Naional telah ditegaskan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun tampaknya upaya
pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dan institusi pembina lain
belum sepenuhnya mengarahkan dan mencurahkan perhatian secara komprehensif pada
upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Untuk
menjapai tujuan pendidikan tersebut,khususnya pendidikan karakter pada siswa
SMP dapat dilakukan melalui implementasi Ilmu Pengetahuan Alam. Melalui
pembelajaran IPA ini guru dapat menyisipkan nilai-nilai yang berguna dalam
menumbuhkan karakter siswa. Bisa melalui materi, proses dalam pembelajaran,
maupun alat peraga yang digunakannya. Hal yang terpenting dalam penanaman
pendidikan karakter yaitu selain melalui tahap dan proses yang lama juga
memerlukan objek-objek yang dapat mendukungnya, salah satunya yaitu IPA. Dengan
demikian peserta didik akan mengerti dan menanamkan dengan sendirinya karkter
itu melalui proses belajar sehari-hari. Mereka dapat tumbuh menjadi peserta
didik yang pandai dalam hal materi sekolah sekaligus peserta didik yang
memiliki karakter mulia sehingga karakter dapat tumbuh dengan sendirinya
melalui proses belajar sehari-hari.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Implementasi
Menurut Nurudin
Usman (2002:70): “Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan,
atau adanya mekanisme suatu system. Implementasi bukan sekedar aktivitas,
tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.”
Sebagai usaha untuk mencapai tujuan kegiatan itu sendiri, diperlukan sarana dan
prasarana yang memadai. Atau dengan kata lain, dalam mencapai tujuan kegiatan
diperlukan suatu objek. Jadi
implementasi di sini tidak berdiri sendiri melainkan dipengaruhi oleh
objek-objeknya.
Pengertian
implementasi yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa implementasi bukan
sekedar aktivitas, tetapi merupakan suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan
secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan
dari suatu kegiatan. Maka, implementasi ini tidaklah berdiri sendiri melainkan
dipengaruhi oleh objek-objek berikutnya.
Menurut Guntur
Setiawan (2004:39): “Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling
menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya
serta memerlukan jaringan pelaksanaan, birokrasi yang efektif.” Dari pengertian
implementasi tersebut dapat dikatakan bahwa implementasi merupakan proses untuk
melaksanakan ide, maupun seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain
dapat menerima dan melakukan suatu penyesuaian dalam birokrasi demi terwujudnya
tujuan.
Menurut Hanafi
Harsono (2002:67): “Implementasi adalah suatu proses untuk melaksanakan
kebijakan menjadi tindakan kebijakan dari politik ke dalam administrasi.
Pengembangan kebijakan dalam rangka penyempurnaan suatu program.” Dari
pengertian implementasi tersebut, maka dapat kita ketahui bahwa implementasi
itu tidak hanya berkaitan dengan objek maupun birokrasi, akan tetapi juga
berkaitan dengan kebijakan. Dengan demikian dalam implementasi itu juga perlu
adanya kebijakan sehingga tercapailah tujuan yang diharapkan.
Dari pengertian
implementasi yang dikemukakan oleh ketiga sumber diatas, dapat dikatakan bahwa
implementasi bukan hanya merupakan suatu aktivitas saja. Akan tetapi merupakan
suatu kegiatan yang terencana dan bersumber dari suatu kebijakan serta
disesuaikan dengan proses interaksi antara tujuan dan tindakan, demi
tercapainya suatu tujuan guna penyempurnaan suatu program. Implementasi adalah
bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan
secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan
kegiatan. Oleh karena itu implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi
oleh objek-objek berikutnya.
B.
Pendidikan
IPA
Pendidikan
merupakan suatu proses sadar dan terencana dari setiap manusia, baik individu
maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik serta untuk mengembangkan
potensi yang ada sebagai upaya untuk mewujudkan suatu cita-cita dan tujuan yang
diharapkan. Pendidikan tidak hanyalah menitik beratkan pada perkembangan pola
pikir melainkan juga untuk mengembangkan potensi pada diri seseorang . jadi
pendidikan menyangkut semua aspek pada kepribadian seseorang untuk membuat
seseorang tersebut lebih baik
Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) berasal dari kata sains yang berarti alam. Menurut Abdullah (1998:
18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan
cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori, dan demikian seterusnya kait mengkaitkan antara
cara yang satu dengan cara yang lain.” Dari sini, dapat dimengerti bahwa IPA
merupakan ilmu yang dalam penyusunannya memerlukan proses dan metode tertentu.
Bukan sekedar dari pendapat maupun adat istiadat, melainkan melalui
metode-metode ilmiah serta saling berkaitan.
Dari pendapat
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil
kegiatan manusia yang diperoleh dari hasil eksperimen atau observasi yang
bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan. Dalam pembelajaran IPA
mencakup semua materi yang berkaitan dengan alam. Ruang lingkup IPA meliputi
makhluk hidup, energy dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses
materi dan sifat-sifatnya. Dimana meliputi aspek Fisika, Kimia, dan Biologi.
Dari uraian di
atas, mengenai pengertian pendidikan dan IPA, maka pendidikan IPA merupakan
suatu penerapan dalam pendidikan dan IPA untuk tujuan dalam pembelajaran
termasuk di SMP. Pendidikan
IPA menurut Tohari (1978:3) merupakan “usaha untuk menggunakan tingkah laku
siswa hingga siswa memahami proses-proses IPA, memiliki nilai-nilai dan sikap
yang baik terhadap IPA serta menguasai materi IPA berupa fakta, konsep,
prinsip, hokum dan teori IPA”.
Jadi Pendidikan IPA merupakan suatu usaha yang dilakukan
secara sadar guna untuk mengungkapkan gejala-gejala yang terdapat di alam
dengan menerapkan metode ilmiah.dari hasil metode ilmiah maka disusunlah
teori-teori berdasarkan kenyataan dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dan berfungsi untuk membentuk kepribadian
atau tingkah laku siswa sehingga dapat memahami proses IPA dan dapat
mengembangkannya dimasyarakat.
C.
Pendidikan
Karakter
Karakter sendiri
dapat diartikan sebagai suatu nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, serta perbuatan
berdasarkan norma agama, hokum, tata karma, budaya dan adat istiadat.
Menurut Rutland dalam
Hidayatullah (2010:12) “Karakter berasal dari akar kata bahasa Latin yang
berarti “dipahat”. Sebuah kehidupan, seperti sebuah blok granit yang dengan
hati-hati dipahat atau pun dipukul secara sembarangan yang pada akhirnya akan
menjadi sebuah mahakarya atau puing-puing yang rusak. Karakter, gabungan dari
kebajikan dan nilai-nilai yang dipahat di dalam batu hidup tersebut, akan
menyatakan nilai yang sebenarnya.”
Menurut
Kertajaya dalam Hidayatullah (2010:13) “Karakter adalah ciri khas yang dimiliki
oleh setiap benda atau individu. Cirri khas tersebut adalah asli dan mengakar
pada kepribadian benda atau individu tersebut, dan merupakan mesin yang
mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar, dan merespon
sesuatu.”
Pendidikan
karakter sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu sistem penanaman
nilai-nilai karakter pendidikan atau budi pekerti pendidikan yang merupakan
kepribadian khusus yang harus melekat pada warga sekolah yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesame, kepada
lingkungan, maupun bangsa sehingga menjadi manusia insan kamil.
Dalam pendidikan
karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk
komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengolahan mata
pelajaran, pengelola sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,
pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan
lingkungan sekolah.
Pendidikan
karekter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran.
Materi yang berkaitan dengan norma dan nilai-nilai pada setiap mata pelajaran
perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya
pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan
nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari dimasyarakat.
D.
Mengapa
harus SMP
Pada usia SMP, anak-anak memasuki usia remaja, yang mengubah
kondisi fisik dan mental dari alam kanak-kanak menjadi alam remaja. Pada tahap
ini anak mulai mencari jati dirinya, siapa dia, dari mana dia berasal, ke mana
dia akan menuju (cita-cita). Dan tentu saja jawaban itu tak bisa didapatnya
dalam pendidikan di SMP. Oleh karena itu pendidikan di masa SMP hendaknya
menyediakan peluang/pilihan ilmu, keahlian yang banyak kepada para siswa. Secara
garis besar kurikulum SMP harus bersifat : banyak, luas, tidak
mendalam/general, pendek, dan ringan.
E.
Peranan
IPA dalam Pendidikan Karakter bagi siswa SMP
Pendidikan
karakter tidaklah hanya mementingkan suatu kecerdasan siswa, akan tetapi juga
memerlukan kejernihan hati. Pendidikan karakter memberikan peluang bagi peserta
didik untuk multi kecerdasan yang mampu mengembangkan sikap-sikap kejujuran,
integritas, kedisiplinan, komitmen, dan kemandirian.
Implementasi
pendidikan karakter tidaklah mudah. Diperlukan proses yang panjang dalam
membangun karakter itu sendiri. Karena di sekolah-sekolah, kita tidak hanya
menjadikan anak cerdas otak tetapi juga watak yang cerdas. Dalm pembentukan
watak serta otak yang cerdas tidaklah mudah, diperlukan kesabaran dan harus
berjalan tahap demi tahap. Tahap demi tahap tersebut harus selalu
berkesinambungan. Sehingga apa yang ingin dicapai, baik kecerdasan otak maupun
kecerdasan watak dapat terwujud dalam proses pendidikan siswa khususnya siswa
SMP.
Siswa usia SMP, merupakan usia dalam tahap perubahan. Yaitu,
dari usia anak-anak memasuki usia remaja, yang mengubah kondisi fisik dan
mental dari alam kanak-kanak menjadi alam remaja. Pada usia ini anak mulai
mencari jati dirinya, siapa dia, dari mana dia berasal, ke mana dia akan menuju
(cita-cita). Pada usia ini, anak masih dalam keadaan yang labil dan belum dapat
mengontrol emosinya. Usia SMP, merupakan usia yang rawan bagi seorang anak
untuk terjerumus dalam hal-hal yang buruk. Hal ini disebabkan anak belum dapat
membedakan mana yang terbaik untuknya dan mana yang berbahaya untuk dirinya.
Untuk itu,
pada masa-masa ini, sangat diperlukan keteladanan. Maka dalam pengembangan
keteladanan, disini IPA berperan sebagai suatu sarana dalam pendidikan
karakter. Karena dengan Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan kepada siswa SMP
tersebut dapat memberikan keteladanan tersendiri. Pertama, Ilmu Pengetahuan
Alam sendiri merupakan suatu ilmu dari hasil kegiatan manusia
yang diperoleh dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga
akan terus disempurnakan. Sehingga dari sini kita bisa memberikan keteladanan
untuk siswa bahwa untuk memperoleh suatu kebenaran, kita perlu melakukan
tinjauan terlebih dahulu dan baru menyimpulkannya. Bukan asal-asalan, tetapi
diperlukan proses. Kedua, dalam Ilmu Pengetahuan Alam juga diajarkan mengenai
kehidupan ini. Mulai dari molekul yang kecil sampai yang kompleks, maka dari
sisi tersebut dapat menumbuhkan karakter siswa untuk mengagumi ciptaan Allah
Yang Maha Kuasa. Sehingga dapat meningkatkan ketaatan siswa dalam beribadah
serta menyayangi setiap makhluk hidup. Ketiga, dari alat-alat peraga maupun perangkat pembelajaran
IPA juga akan mendukung pelaksanaan pembelajaran yang berkarakter.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Implementasi
adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan
dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk
mencapai tujuan kegiatan.
2. Pendidikan
karakter dapat diterapkan melalui pembelajaran pada setiap mata pelajaran,
khususnya dalam Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Dengan Ilmu Pengetahuan Alam yang
diajarkan kepada siswa SMP tersebut dapat memberikan keteladanan melalaui
materi yang diajarkan maupun alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran.
Sehingga
pendidikan karakter dapat ditumbuhkan melalui Implementasi Ilmu Pengetahuan
Alam.
DAFTAR
PUSTAKA
Hanafi,
Harsono.(2002). Implementasi Kebijakan dan Politik. Bandung : Puataka Buana.
Hidayatullah,
Furqon.(2010). Pendidikan Karakter:
Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta : Yuma Pustaka.
Usman,
Nurudin.(2002). Konteks Implementasi
Berbasis Kurikulum. Bandung : Pustaka Buana.
Kamala, Izzatin.
2008. Pengertian Pendidikan IPA dan
Perkembangannya. (http://juhji-science-sd.blogspot.com/2008/07/pengertian-pendidikan-ipa-dan.html, Selasa, 5, April, 2011,
18.00WIB)
Syamsuri.
2011. IPA Terpadu dan Pendidikan Karakter.
(http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2011/1/17/71199/ipa-terpadu-dan-pendidikan-karakter,
Selasa, 5, April, 2011, 18.10WIB)
0 komentar:
Posting Komentar